Teman-teman yang saya cintai, kini saatnya saya berbagi informasi lagi mengenai silsilah hadits dho'if dan maudhu yang di paparkan oleh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Hadits yang akan di bahas pada malam ini adalah hadits tentang Butiran Debu yang mengakibatkan timbulnya penyakit asma. Oke, untuk lebih jelasnya kita baca penjelasan haditsnya di bawah ini:
تنكبواالغبار فانه منه تكون النسمة
“Hindarilah debu,
karena darinyalah timbulnya penyakit asma.”
Saya tidak mengetahui sumber hadits yang disebutkan oleh Ibnu Atsir dalam
kitab an-Nihayah pada maddah nasama tersebut seraya mengatakannya
sebagai hadits. Namun, saya tidak mendapati ia meyebutkan sumber aslinya secara
marfu’ (sampai sanadnya kepada Rasulullah saw). Ibnu Saad dalam Thabaqat al-Kubra VIII/198 meriwayatkan bahwa
Abdullah bin Shaleh al-Mashri berkata, dari Harmalah bin Imran apa yang
diceritakan kepada mereka oleh Ibnu Sindir pengikut (budak) Rasulullah saw.. Ia
berkata, “Suatu saat datanglah Amr Ibnul Ash sedang Ibnu Sindir telah bersama
sekelompok orang. Tiba-tiba orang-orang yang bergerombol bermain-main
menebarkan debu ke udara. Amr kemudian mengulurkan imamah (surban) nya seraya
menutupi hidungnya dan berkata, ‘Hati-hatilah kalian terhadap debu karena itu
merupakan suatu yang paling gampang masuknya dan paling sulit keluarnya. Bila
debu telah masuk menembus paru-paru, maka timbullah penyakit asma.” Jadi, di samping riwayat tersebut mauquf (terhenti sampai kepada sahabat)
juga sanadnya tidak shahih. Alasannya:
- Ibnu Saad hanya menyandarkan riwayat tersebut tanpa menyebutkan kaitan antara dia dengan Abdullah bin Shaleh.
- Ibnu Shaleh itu lemah. Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah.
- Kaitan antara Harmalah dengan Ibnu Sindir tidak dijelaskan, karena itu dikategorikan sebagai majhul.