Tidak sedikit manusia di dunia
fana ini membenci binatang yang bernama tikus. Selain tikus itu jorok, tikus
juga suka meruksak dan memakan yang tidak selayaknya dia makan. Memang tikus
juga ada manfaatnya, tapi tikus lebih banyak mengakibatkan kerugian di dunia
ini. Hal ini sudah terbukti karena tidak sedikit petani yang gagal panen karena
akibat ulah tikus-tikus nakal.
Dengan adanya pernyataan itu,
kita jadi teringat dengan para koruptor alias tikus-tikus kantor. Ulah koruptor
ini tidak jauh beda dengan prilaku seekor tikus yang berkeliaran di sawah dan
tempat sampah. Selain para koruptor meruksak kehormatan Negara, koruptor juga
merugikan Negara dan masyarakat, terutama masyarakat kecil yang menjadi sasaran
tipuan mereka.
Negara Indonesia tidak akan menjadi Negara maju kalau misalnya tikus-tikus kantor masih bebas berkeliaran di Negara pertiwi ini, koruptor ini menjadi salah satu wabah penyakit di Negara kita, semakin lama wabah penyakit ini di biarkan, maka akan semakin mudah wabah penyakit ini menular. Dengan adanya seperti itu, kita membutuhkan sebuah pembasmi wabah penyakit tersebut, lalu siapa yang akan menjadi pembasmi wabah penyakit tersebut? Apakah hanya cukup dengan KPK?