Abu Bayan al-Asbahani mengatakan, “Aku memimpikan
diriku bertemu dengan Rasulullah saw., dan berkata kepada beliau. ‘Wahai
Rasulullah, Muhammad bin Idris asy-Syafi’i adalah keponakanmu. Apakah engkau
memberikan sesuatu yang istimewa kepadanya?’
Beliau berkata, ‘Benar, Aku memohon kepada Allah
agar Ia tidak menghisabnya.’
‘Kenapa engkau berbuat begitu, ya Rasulullah?’
tanyaku.
Kata beliau, ‘(Hal itu) karena ia mengucapkan
shalawat yang berbeda dan tak pernah diucapkan siapa pun, kepadaku.’
‘Seperti apa shalawat itu, wahai Rasulullah?’
Kataku.
Rasulullah saw., berkata, ‘Ia mengucapkan shalawat
kepadaku (dengan redaksi seperti ini),
اللهم صل على محمد كلما ذكره الذاكرون, وصل على
محمد كلما غفل عنه الغافلون
Ya Allah, berikanlah shalawat (rahmat) kepada Muhammad, ketika manusia
mengingatnya, dan berikanlah juga shalawat (rahmat) kepadanya, ketika manusia
lupa kepadanya.’”