Saturday, August 19, 2017

Seorang ulama rela mengganti warna bajunya demi menjaga perasaan muridnya

www.jurussemuailmu.blogspot.com
Abu Al-Fadhl Yusuf bin Muhammad, yang dikenal dengan Nama Ibnu Al-Nahwi, beliau berasal dari Tawzar di negeri Magribi. Beliau seorang zahid - pribadi ahli zuhud- yang sangat bersahaja. Beliau tak punya hajat pada manusia, tidak mengharap pemberian dari siapapun. Beliau hanya makan apa yang Allah berikan kepadanya dari negerinya. [1] Bila beliau punya keperluan dan rezekinya telat datang, beliau bertawajuh - menghadap diri dan membulatkan diri - kepada Allah dengan doa. Maka Allah pun memenuhi atau meringankan keperluannya.

Pada suatu hari, Abu Al-Hasan Ali bin Hirzihim [2] (w. 559 H.) bercerita:
"Abu Fadhl biasa mengenakan baju putih. Hari itu, seorang siswa mengunjunginya. Siswa itu terburu-buru bersalaman, sehingga menumpahkan tinta ke baju Abu Fadhl. Siswa itu pun merah mukanya saking malunya. Ia merasa kikuk tak karuan. 
Demi melenyapkan malunya itu, Abu Al-Fadhl berkata kepadanya:
"Aku sudah lama berpikir, dengan warna apa aku celup baju ini? Sekarang aku telah mencelupnya dengan warna ini. Beliaupun melepaskan bajunya, mengirimnya ke tukang celup dan berpesan untuk dicelup dengan warna tinta itu."
Maka, rona merah siswa itu sirna.

[1] Hidup mandiri, cukup dengan rezeki yang Allah berikan dan tidak melirik rezeki orang lain.
[2] Seorang guru sufi dan pengajar di Universitas Qarawiyyin di kota Maroko. Beliau wafat di kota Fes, Maroko tahun 559 H.
[3] Kisah ini diambil dari kitab Al-Tasyawwu Ila Rijal Al-Tashawwuf karya al-Tadili h. 97
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Untuk membangun perkembangan pengetahuan penulis, saya harapkan bagi para pengunjung untuk memberi saran yang membangun.

 
;