Oleh: Rahma Lillahi Sativa
Jakarta, Keluarga yang memiliki dua atau tiga anak tentulah dianggap sangat menyenangkan karena rumah akan selalu diramaikan dengan keberadaan mereka.
Tapi menurut sebuah studi baru dari AS, bagi anak pertama atau
sulung kondisinya mungkin sedikit berbeda. Sebab di negara berkembang seperti
Bolivia, memiliki seorang adik tidak hanya membuat masa kecil seorang anak tak menyenangkan tapi juga meningkatkan tekanan darahnya hingga beranjak dewasa.
Secara detail, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Economics and Human Biology menunjukkan bahwa urutan kelahiran, jumlah anak, usia dan jenis kelamin saudara dikaitkan dengan alokasi sumber daya dari orang tua sehingga mempengaruhi kesejahteraan seseorang.
Dalam hal ini saudara yang lebih muda, terutama adik laki-laki, menarik perhatian orang tua dari anak yang lebih tua sekaligus menambah beban tanggung jawab si anak yang lebih tua untuk mengurus adiknya.
"Jika ada banyak saudara dalam sebuah keluarga, sumber daya 'kasih sayang' orang tua akan terbatas. Itulah sebabnya anak yang lebih tua akan melihat adiknya sebagai kompetitor atau saingan hingga membuatnya menjadi stres," terang peneliti Wu Zeng dari Brandeis University, Massachusets.
Untuk memperoleh kesimpulan itu, Zeng dan rekan-rekannya mengukur tekanan darah 374 orang dewasa dari 200 keluarga yang tinggal di 13 desa Amazon di Bolivia. Sebagian besar partisipan berasal dari keluarga yang terdiri atas 6-7 anak.
Hasilnya, partisipan pria yang memiliki adik laki-laki tekanan darahnya naik hingga 6 persen lebih tinggi ketimbang partisipan lainnya. Hampir sama
halnya dengan adik perempuan yang bisa menaikkan tekanan darah kakak perempuannya hingga 3,8 persen.
Meski begitu kenaikan tekanan darah itu tidaklah disebabkan oleh pertengkaran antarsaudara atau perilaku adik laki-laki yang nakal namun memiliki anak yang lebih muda dalam sebuah keluarga bisa jadi telah menarik perhatian orang tua dari anak-anak lainnya yang lebih tua. Hal ini juga menambah pekerjaan si kakak karena harus ikut merawat adiknya.
"Bahkan di masyarakat ini anak laki-laki yang lebih tua bertanggung jawab untuk membantu mencarikan adik laki-lakinya pekerjaan atau istri di masa depan," papar Zeng seperti dilansir dari livescience, Minggu (18/11/2012).
Selain itu mungkin karena di Bolivia anak laki-laki jauh lebih disukai daripada anak perempuan maka adik perempuan tidaklah membutuhkan sumber daya sebanyak adik laki-laki sehingga tidak menimbulkan lonjakan tekanan darah sebanyak anak laki-laki, tambahnya.
Beruntung stres yang dialami anak sulung atau anak yang lebih tua ini akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.
"Ketika orang-orang beranjak tua, mereka tidak lagi tinggal bersama adik laki-laki atau adik perempuannya. Mereka pun bisa lebih memikirkan hidupmu sendiri dan menanggung beban yang lebih kecil dari adik-adiknya," ujar Zeng.
Sumber: Click Here!!!
Jakarta, Keluarga yang memiliki dua atau tiga anak tentulah dianggap sangat menyenangkan karena rumah akan selalu diramaikan dengan keberadaan mereka.
Tapi menurut sebuah studi baru dari AS, bagi anak pertama atau
sulung kondisinya mungkin sedikit berbeda. Sebab di negara berkembang seperti
Bolivia, memiliki seorang adik tidak hanya membuat masa kecil seorang anak tak menyenangkan tapi juga meningkatkan tekanan darahnya hingga beranjak dewasa.
Secara detail, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Economics and Human Biology menunjukkan bahwa urutan kelahiran, jumlah anak, usia dan jenis kelamin saudara dikaitkan dengan alokasi sumber daya dari orang tua sehingga mempengaruhi kesejahteraan seseorang.
Dalam hal ini saudara yang lebih muda, terutama adik laki-laki, menarik perhatian orang tua dari anak yang lebih tua sekaligus menambah beban tanggung jawab si anak yang lebih tua untuk mengurus adiknya.
"Jika ada banyak saudara dalam sebuah keluarga, sumber daya 'kasih sayang' orang tua akan terbatas. Itulah sebabnya anak yang lebih tua akan melihat adiknya sebagai kompetitor atau saingan hingga membuatnya menjadi stres," terang peneliti Wu Zeng dari Brandeis University, Massachusets.
Untuk memperoleh kesimpulan itu, Zeng dan rekan-rekannya mengukur tekanan darah 374 orang dewasa dari 200 keluarga yang tinggal di 13 desa Amazon di Bolivia. Sebagian besar partisipan berasal dari keluarga yang terdiri atas 6-7 anak.
Hasilnya, partisipan pria yang memiliki adik laki-laki tekanan darahnya naik hingga 6 persen lebih tinggi ketimbang partisipan lainnya. Hampir sama
halnya dengan adik perempuan yang bisa menaikkan tekanan darah kakak perempuannya hingga 3,8 persen.
Meski begitu kenaikan tekanan darah itu tidaklah disebabkan oleh pertengkaran antarsaudara atau perilaku adik laki-laki yang nakal namun memiliki anak yang lebih muda dalam sebuah keluarga bisa jadi telah menarik perhatian orang tua dari anak-anak lainnya yang lebih tua. Hal ini juga menambah pekerjaan si kakak karena harus ikut merawat adiknya.
"Bahkan di masyarakat ini anak laki-laki yang lebih tua bertanggung jawab untuk membantu mencarikan adik laki-lakinya pekerjaan atau istri di masa depan," papar Zeng seperti dilansir dari livescience, Minggu (18/11/2012).
Selain itu mungkin karena di Bolivia anak laki-laki jauh lebih disukai daripada anak perempuan maka adik perempuan tidaklah membutuhkan sumber daya sebanyak adik laki-laki sehingga tidak menimbulkan lonjakan tekanan darah sebanyak anak laki-laki, tambahnya.
Beruntung stres yang dialami anak sulung atau anak yang lebih tua ini akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.
"Ketika orang-orang beranjak tua, mereka tidak lagi tinggal bersama adik laki-laki atau adik perempuannya. Mereka pun bisa lebih memikirkan hidupmu sendiri dan menanggung beban yang lebih kecil dari adik-adiknya," ujar Zeng.
Sumber: Click Here!!!